PARADIGMA BARU PENGEJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SEKOLAH
Pendididkan Agama Islam merupakan mata pelajaran pokok dimana di dalamnya terdapat ajaran yang sangat penting dalam kehidupan. Agama menjadi pemandu indvidu dalam mewujudkan manusia yang berakhlak mulia, berbudi pekerti baik dari sisi personal maupun sosial. Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan itu ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak[1]. Pendidikan Agama Islam tidak hanya bersifat teoritis yang hanya menekankan kepada aspek kognitif saja, akan tetapi juga bersifat praktis. Penerapan pengajaran pendidikan agama Islam merupakan proses penanaman nilai-nilai Islami kepada setiap individu, yang tidak hanya sekedar menekankan pada pengetahuan semata, oleh karena itu teknik penyampaiannya membutuhkan berbagaimacam cara agar tidak hanya mengena kepada sisi kognif saja, akan tetapi juga mengena kepada sisi afektif, maupun psikomotorik peserta didik.
Ilmu pengetahuan dan tekonologi pada dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Akibat dari perkembangan tersebut, telah banyak membawa perubahan yang drastis dalam kehidupan manusia. Dengan datangnya arus globalisasi yang sangat kuat, nilai atau norma yang ada dalam masyarakat mulai tergeser secara perlahan. Penerimaan arus globalisasi tanpa dibarengi dengan upaya filteralisasi nilai-nilai yang sesuai dengan norma ketimuran, akan membawa dampak buruk bagi kehidupan masyarakat, terlebih bagi kehidupan para remaja. Terkait dengan hal tersebut, pendidikan agama Iskam di sekolah merupakan salah satu cara yang dirasa cukup efektif dalam memberikan dasar pondasi yang kuat kepada para remaja dalam menghadapi berbagai permasalahan di dunia global saat ini.
Akan tetapi kenyataan di lapangan, pendidikan agama Islam yang diberikan di sekolah-sekolah tampak belum mendapatkan respon serius dari siswa, sehingga telihat kurang memberikan efek berupa pengalaman. Isu lain yang banyak dikeluhkan di lapangan adalah pelajaran agama Islam dirasa kurang menarik. Hal ini dapat disebabkan oleh penggunaan sistem pengajaran yang lebih bersifat satu arah saja. Penggunaan metode-metode yang lebih variatif, serta lebih melibatkan keaktifan sangat jarang dilakukan oleh guru.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat seperti saat ini, penggunaan metode-metode pengajaran yang lebih inovatif dan kreatif sangat perlu untuk dilakukan. Mengingat perkembangan yang sangat pesat seperti saat ini akan memberikan dampak yang sangat serius dalam kehidupan peserta didik dalam lingkungannya. Teknologi yang semakin pesat serta pengetahuan yang juga semakin berkembang seharusnya dapat menjadikan warna baru dalam dunia pendidikan khususnya pembelajaran pendidikan agama Islam. Selama ini proses pendidikan agama Islam yang diajarkan di sekolah-sekolah hanya bersifat teoritis dan berdasarkan hafalan-hafalan saja, sehingga dirasa kurang memberikan efek secara langsung terhadap materi yang di berikan kepada peserta didik.
Pendidikan agama Islam perlu dikolaborasikan dengan ilmu pengetahuan yang lain, dengan pengkaitan tersebut diharapkan dapat meningkatakan minat peserta didik terhadap pelajaran pendidikan agama Islam, serta dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan perkembangan zaman yang sangat pesat seperti saat ini, peserta didik perlu untuk diberikan pembekalan-pembekalan pengetahuan agama yang kuat, dengan cara-cara yang menyenangkan dan efektif sehingga peserta didik tidak mengalami kejenuhan dalam belajar. Pengajaran pendidikan agama Islam selain dengan cara pengaitan antar disiplin ilmu yang lain, juga dapat dikembangakan dengan membawa permasalahan yang muncul di lingkungan peserta didik, sehingga pengalaman belajar tersebut dapat lebih dirasakan. Lebih lanjut dengan memberikan penekanan pengalaman belajar, peserta didik akan di arahkan untuk dapat menganalisis dan menemukan penyelesaian atas permasalahan yang diberikan, dengan melakukan research.
Apabila dikaitkan dengan permasalahn sebelumnya, maka pendidikan agama Islam melalui pendekatan-pendekatan terkait permasalahan yang ada di sekitar peserta didik, akan dapat lebih mudah untuk di fahami dan di terpakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga peserta didik dapat belajar menganalisis dan menemukan jawaban atas pokok permasalahan yang terjadi dalam kehidupan nyata. Dengan demikian pemberian pembelakan pendidikan agama Islam melalui metode serta pengkaitan antara disiplin ilmu yang lain, dapat memberikan gambaran secara jelas bagi peserta didik dalam mengatasi problematika yang muncul dan berkembang pada saat ini.