Menyambut momentum Ramadhan 1431 H Kampus Putih gelar pengajian jelang ramadhan bersama PP (Pimpinan Pusat) Muhammadiyah, Haedar Nasir.. Pengajian pembukaan kegiatan ramadhan tersebut diikuti seluruh civitas akademika, di Masjid AR. Fachrudin, (31/07).
Haedar Nashir PP Muhammadiyah |
Haedar Nasir dalam materinya menyampaikan pentingnya seluruh civitas akademika UMM mampu menselaraskan antara spirit akademik intelektual dengan wawasan spirit keagamaan. “Melalui momentum ini, dapat memepererat silaturahmi civitas akademika. Dan juga sebagai momen meningkatkan amal sosial dalam kehidupan masyarakat,” paparnya.
Lebih lanjut, Haidar yang didampingi Syamsurizal Yazid itu menerangkan potensi rohaniah (meta rasional) manusia keadaanya fluktuatif, kadang naik kadang turun, hal ini karena kesibukan sehari-hari manusia sebagai insan modular (manusia sibuk luar biasa yang bersifat taktis, mobilitas tinggi, ciri manusia moderen menyandarkan pada aspek rasional dan kemampuan intelektual) tanpa memerhitungkan rasa. “Seperti anak kecil yang suka bermain parodi putar ketika naik tidak bias turun sedangkan parodi putar itu terus berputar tak berhenti,” jelasnya mengilustrasikan.
Untuk itu, demikian Haedar perlunya menyuburkan potensi rohani meskipun dalam diri manusia ada dua kecenderungan antara barbuat baik dan berbuat buruh, hal ini tidak lain karena manusia saat ini telah kehilangan jiwa sukma, rasa, rohani, spiritual, kebutuan moral.
Ramadhan sebagai momentum untuk melakukan sublimasi rohani di tengah kehidupan yang luar biasa olah jiwa yang berdurasi tahunan. “Ramadhan adalah wa-silah pencerahan rohani. Sudah menjadi keharusan dbagi kita untuk mengambil ma’rifat yang setahun itu,” Terangnya.
Berpuasa menurut haedar bukan hanya bebas dari hal-hal dilarang sebagaimana rukun dan syarat puasa, akan tetapi mengajarkan kepada kita untuk refleksi diri akan fungsi dan perannya sebagai khalifah dimuka bumi. “Untuk apa kita berpuas, apa yang dicari dalam puasa, apa hanya sebatas tidak makan minum saja,” tanyanya penuh semangat.
Lanjutnya lewat puasa kita bisa menahan diri, sadar diri perlu disirami dan dijaga. “seumpama pohon makin tinggi pasti akan semakin kencang terpaan anginnya. Begitu pun manusia, makin tinggi mobilitas makin tinggi godaan yang menerpa”, tambahnya mengakhiri.
Kampus UMM, selama ramadhan akan menggelar kegiatan tadarus Quran, pengajian dan i’tikaf malam ke 25, dialog ramadhan, bakti sosial. M_rif